6 Kuliner Kuah Yang Dapat Kamu Temui di Solo
JATENGLIVE.COM - SOLO, Kota Solo tidak identik dengan sebutan kota museum seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, ataupun memiliki bentangan pemandangan alam yang indah seperti Kabupaten Karanganyar. Tapi jangan keburu panik dan ragu saat hendak berlibur ke Kota Solo, karena kota ini punya ragam kuliner tradisional yang enak semua dan sayang untuk dilewatkan. Sebut saja kota ini Kota Kuliner. Saking banyaknya macam kuliner dari pagi sampai subuh, kali ini akan fokus ke kuliner berkuah yang nikmat dimakan di musim dan waktu kapan saja.
1. Bakso Solo Pawiroredjo
Siapa yang tidak mengenal Bakso? Banyak tukang bakso di kota manapun memberi embel-embel gerobak baksonya “Solo” atau “Malang”. Bakso Solo berbeda dengan bakso Malang yang dipenuhi banyak lauk tambahan berupa pangsit goreng, bakso urat, dan pelengkap yang lain. Bakso Solo hanya berupa bulatan daging sapi yang berukuran kecil dengan pelengkap bihun atau bakmi ditambah pangsit goreng dan terkadang ada cuwilan daging.
Ada banyak pilihan warung-warung bakso di Kota Solo, salah satu yang terkenal adalah Bakso Pawiroredjo yang sudah dijalankan selama tiga generasi dan memiliki beberapa cabang seperti di Beteng Trace Center (BTC), Jalan Suryo Pranoto dan Pasar Klewer. Menjadi favorit pemburu kuliner karena olahan daging sapinya yang lembut saat digigit serta kuah kaldunya yang tidak terlalu banyak bumbu. Harga mulai dari Rp 15.000 per porsi sudah lengkap dengan bihun atau bakmi.
2. Soto Ayam Gading
Warung soto sama banyaknya dengan warung bakso di Kota Solo. Mau cari soto jenis apapun ada, mulai dari soto daging ayam kuah bening, soto daging sapi, hingga soto kwali. Dari mulut ke mulut wisatawan luar kota, mereka sering menyarankan kerabatnya untuk mampir ke salah satu warung Soto Ayam yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarta, Gading. Kuahnya bening dilengkapi dengan suwiran daging ayam dan taburan bawang goreng.
Rasa enaknya sendiri relatif dari masing-masing lidah pengunjung. Harga seporsi soto dari warung yang buka mulai pagi hingga siang hari ini mulai dari 8.000 rupiah untuk semangkuk Soto Ayam tanpa nasi dan Rp 12.000 untuk satu mangkok Nasi Soto Ayam. Tidak banyak bumbu dan resapan kaldu dari daging yang minim membuat rasanya sedikit hambar. Harus dilengkapi kecap, sambal dan garam agar terasa lebih lezat.
3. Soto Triwindu
Berbeda dengan Soto Ayam Gading yang berkuah bening, soto daging yang satu ini menggunakan racikan bumbu warisan dari alm. Hj Yosomarto yang berdiri sejak tahun 1939. Saat menyesap kuahnya, terasa sekali bumbu rempah yang dimasak bersama kuah kaldu daging sapinya. Warung sederhana ini dulunya terletak di belakang Pasar Antik Triwindu. Setelah Pasar Triwindu direnovasi, warungnya terpaksa pindah di Jalan Teuku Umar 42, Keprabon. Meski sudah ganti alamat, pelanggannya tetap mengenalnya dengan sebutan Soto Triwindu.
Semangkuk Soto Triwindu hanya dihargai Rp 11.000 saja, sudah lengkap dengan nasi putih. Selain kuah kaldunya yang lezat, keunggulan lain dari Soto Triwindu adalah aneka lauk tambahan yang dijajar rapi di rak khusus tiap meja makan. Mulai dari tempe goreng, sate telur puyuh, bakwan serta babat gongso yang banyak diburu pelanggannya.
4. Bakmi Thoprak Yu Nani
Kuliner ini masih terdengar asing bagi beberapa kalangan, padahal bakmi thoprak sudah menjadi kuliner tradisional yang khas di Kota Solo. Awal mulanya racikan bakmi dengan irisan daging sapi, cakwe, tahu, tempe, kubis, taoge, kacang goreng ditambah potongan sosis solo yang diguyur kuah kaldu daging sapi ini dikenal warga saat mereka tengah menonton pertunjukan Ketoprak di Taman Balekambang tahun 1970-an. Mereka makan sembari menonton grup ketoprak favorit mereka seperti Srimulat, maka dari itulah makanan ini lambat laun dikenal dengan nama Bakmi Thoprak.
Pengunjung bisa memilih lauk antara irisan daging sapi dan cuwilan lemak sapi dengan harga mulai dari Rp 12.500. Sejauh ini warung Bakmi Thoprak Yu Nani yang terletak di Jayengan masih menjadi favorit pemburu kuliner. Setelah dijalankan oleh generasi ketiga, dia mulai membuka cabang yang terletak tidak jauh dari tempat asalnya, yakni di Jalan Gatot Subroto tak jauh dari Masjid Darussalam. Bakmi Thoprak Yu Nani buka dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore.
5. Timlo Sastro
Dulu Warung Timlo Sastro mendirikan lapak sederhana di pinggir jalan Warung Pelem berdekatan dengan Pasar Gede hardjonagoro, setelah semakin ramai pelanggan mereka pindah ke Jalan Kapten Mulyadi, Pasar Gede Timur no.1, Balong. Keunikan dari kuliner khas Solo ini adalah dadar gulung yang telah diisi suwiran daging ayam. Tak hanya itu saja, kuah kaldu dengan bumbu yang khas dilengkapi dengan potongan hati rempela ayam dan telur kecap semakin menambah kenikmatan Timlo Sastro.
Porsinya lumayan mengenyangkan, harganya juga tidak terlalu mahal, Rp 12.000 untuk seporsi Sosis Telur dan Rp 16.000 untuk seporsi Timlo komplit. Warung yang buka mulai dari jam 7 pagi sampai 2 siang ini selalu ramai saat jam makan pagi dan makan siang. Saat musim liburan bisa dipastikan Timlo Sastro tutup lebih awal karena persediaan sudah habis. Jangan keburu kecewa saat mendapati Timlo Sastro di Balong sudah tutup, ada cabang lain di Jalan Dr. Wahidin no. 30, Penumping yang buka hingga malam hari.
6. Sup Mandarin Omah Selat
Kuliner yang satu ini sepintas mirip sup rumahan dengan wortel, kacang polong, biji jagung manis. Tapi tunggu dulu, sup mandarin disajikan dengan daging dua lapis yang terdiri dari lapisan gelap terbuat dari daging sapi yang sudah digiling, lalu lapisan terang terbuat dari gilingan daging ayam.
Rasanya jangan ditanya lagi, manis dan gurih dari daging berpadu rasa dengan kuah kaldu ayamnya. Ada beberapa rumah makan yang menjual kuliner yang mungkin bisa ditemui di kota lain juga. Tapi bagi saya pribadi dan beberapa kawan yang pernah mencicipinya, Sup Mandarin di Omah Selat terasa nikmat. Omah Selat yang terletak di Jalan Gotong Royong no.13, Jagalan buka dari pagi hingga sore hari jam 4 sore menjual seporsi Sup Mandarinnya mulai dari harga Rp 12.000.
Sumber: https://www.pergidulu.com/kuliner-berkuah-solo-enak/
Baca Juga :