Apa Itu Penyakit Hati Berlemak ?
Banyak orang belum mengetahui jika ada salah satu penyakit yang dapat menyerang organ hati yaitu hati berlemak atau Fatty Liver. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala, dan itu tidak menyebabkan masalah serius bagi mereka. Namun, dalam beberapa kasus, hal itu dapat menyebabkan kerusakan hati.
Hati berlemak atau fatty liver adalah kondisi umum yang disebabkan oleh penyimpanan lemak ekstra di hati. Perlu diketahui, pada kondisi normal hati memang mengandung lemak. Namun, kondisi ini patut diwaspadai ketika kadar lemak dalam hati terlalu tinggi (fatty liver).
Apa itu hati berlemak (fatty liver)?
Hati adalah organ yang berfungsi memproses lemak menjadi energi, sehingga ditemukannya lemak dalam hati merupakan hal yang normal selama jumlahnya sedikit. Penyakit hati berlemak (steatosis) adalah kondisi umum yang disebabkan oleh terlalu banyak penumpukan lemak di hati. Hati yang sehat mengandung sedikit lemak. Ini menjadi masalah ketika lemak mencapai 5% hingga 10% dari berat hati seseorang.
Dikutip dari Mayoclinic, penyakit ini disebut juga dengan nonalcoholic fatty liver (NAFLD) atau penyakit hati berlemak nonalkohol karena penyakit ini mempengaruhi orang yang hanya sedikit atau bahkan tak pernah minum alkohol.
Di AS, penyakit ini merupakan penyakit hati kronis yang paling umum dengan memengaruhi sekitar seperempat populasi. Pada beberapa individu, kondisi ini dapat berkembang menjadi nonalcoholic steatohepatitis (NASH), suatu bentuk agresif dari penyakit hati berlemak yang ditandai dengan peradangan hati. Kerusakan ini mirip dengan kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan alkohol berat.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit hati berlemak tidak menyebabkan masalah serius atau mencegah fungsi hati secara normal. Tetapi untuk 7% hingga 30% orang dengan kondisi tersebut, penyakit hati berlemak semakin memburuk dari waktu ke waktu. Itu berkembang melalui tiga tahap:
- Hati menjadi meradang (bengkak), yang merusak jaringannya. Tahap ini disebut steatohepatitis.
- Jaringan parut terbentuk di mana hati Anda rusak. Proses ini disebut fibrosis.
- Jaringan parut yang luas menggantikan jaringan sehat. Pada titik ini, seseorang memiliki sirosis hati.
Apa penyebab penyakit hati berlemak?
Berdasarkan penyebabnya, fatty liver terbagi menjadi dua jenis, yaitu Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD).
Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
NAFLD adalah perlemakan hati yang tidak berhubungan dengan konsumsi alkohol. Belum diketahui secara pasti apa penyebab kondisi ini, namun beberapa hal diketahui dapat meningkatkan risiko NAFLD, di antaranya:
• Kadar kolesterol tinggi.
• Mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang tinggi.
• Kurang nutrisi dan gizi.
• Menderita penyakit diabetes dan obesitas.
Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD)
AFLD adalah perlemakan hati yang disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih. Proses penguraian alkohol oleh hati dapat memproduksi zat yang berisiko merusak sel-sel hati dan meningkatkan peradangan. Sehingga, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya kerusakan hati.
AFLD merupakan tahap awal dari penyakit liver yang berkaitan dengan alkohol. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi hepatitis alkoholik dan sirosis hati.
Beberapa orang mendapatkan penyakit hati berlemak tanpa kondisi yang sudah ada sebelumnya. Namun, seiring berkembangnya penyakit, biasanya penderita akan merasakan beberapa gejala berupa:
• Nyeri perut sebelah kanan atas.
• Penurunan berat badan.
• Pembengkakan (edema) pada kaki dan perut.
• Merasa lemah dan lelah.
• Perut kembung.
• Kehilangan nafsu makan.
• Penyakit kuning, ditandai dengan perubahan warna pada kulit dan putih mata menjadi kuning.
Ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengembangkan penyakit hati berlemak:
- Memiliki kelebihan berat badan/obesitas.
- Menderita diabetes tipe 2 atau resistensi insulin.
- Memiliki sindrom metabolik (resistensi insulin, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kadar trigliserida tinggi).
- Mengambil obat resep tertentu, seperti amiodarone (Cordarone®), diltiazem (Cardizem®), tamoxifen (Nolvadex®) atau steroid.
Bagaimana mengatasai penyakit hati berlemak?
Tidak ada obat khusus untuk penyakit hati berlemak. Sebaliknya, dokter fokus untuk membantu mengelola faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi tersebut. Mereka juga merekomendasikan untuk membuat perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan secara signifikan. Perawatan termasuk:
-
Menghindari alkohol.
-
Kehilangan berat.
-
Minum obat untuk mengelola diabetes, kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah).
-
Mengambil vitamin E dan thiazolidinediones (obat yang digunakan untuk mengobati diabetes seperti Actos® dan Avandia®) dalam kasus tertentu.
Baca Juga :