Bahaya Membaca Sambil Rebahan dengan Lampu Padam
Tren membaca sambil tiduran, terutama dalam ruangan yang kurang terang atau bahkan dengan lampu padam, semakin sering kita temui, terutama di kalangan remaja dan anak muda. Kebiasaan ini dilakukan baik melalui buku fisik maupun perangkat digital seperti ponsel atau tablet. Meskipun terlihat nyaman, para ahli memperingatkan adanya risiko kesehatan mata dan kualitas tidur yang terganggu. Apa saja bahaya kebiasaan ini, dan bagaimana pendapat dari dunia medis?
Bahaya Membaca dalam Kondisi Tiduran dan Lampu Padam
Banyak orang yang memilih untuk membaca sambil berbaring dengan pencahayaan minim karena merasa lebih rileks, namun kebiasaan ini memiliki sejumlah konsekuensi negatif, khususnya bagi kesehatan mata dan postur tubuh.
1. Ketegangan Mata: Membaca dalam kondisi redup atau dengan pencahayaan minim menyebabkan mata bekerja lebih keras untuk fokus pada tulisan. Journal of Clinical Ophthalmology menunjukkan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan ketegangan mata, yang ditandai dengan gejala seperti penglihatan kabur, sakit kepala, mata kering, dan kelelahan. Ini terjadi karena pupil melebar dalam cahaya rendah, sehingga membuat otot mata harus bekerja lebih keras.
2. Postur Tubuh yang Tidak Ideal: Membaca sambil tiduran seringkali menyebabkan postur tubuh yang buruk. Posisi ini dapat memicu ketegangan pada leher dan punggung, karena cenderung membuat kepala dan leher miring dalam jangka waktu yang lama. Journal of Physical Therapy Science menemukan bahwa membaca dengan postur yang tidak ergonomis, terutama saat berbaring, meningkatkan risiko nyeri otot dan ketegangan di area leher dan punggung.
3. Gangguan Tidur: Membaca dengan lampu padam biasanya dilakukan menggunakan layar ponsel atau tablet, yang memancarkan cahaya biru. Menurut Journal of Clinical Sleep Medicine, paparan cahaya biru pada malam hari dapat menurunkan kadar hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur. Ini menyebabkan seseorang sulit tertidur atau tidur menjadi tidak nyenyak, sehingga berdampak pada kualitas tidur.
Tanggapan dan Fakta dari Penelitian Medis
Berbagai penelitian mendukung pandangan bahwa membaca dalam kondisi kurang terang atau sambil tiduran memiliki dampak negatif jangka panjang pada kesehatan. Berikut beberapa temuan medis terkait:
1. Pengaruh pada Kesehatan Mata: Menurut studi dalam British Journal of Ophthalmology, membaca dalam cahaya minim secara konsisten dapat memperparah miopia (rabun jauh), terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa perkembangan. Para peneliti juga menyebutkan bahwa kebiasaan ini dapat mempercepat penurunan kemampuan mata untuk fokus pada jarak dekat seiring bertambahnya usia.
2. Risiko Sakit Kepala: Artikel dalam Journal of Neuro-Ophthalmology mengungkapkan bahwa ketegangan mata akibat membaca dalam cahaya redup bisa memicu sakit kepala, yang dikenal dengan istilah asthenopia. Gejala ini bisa berupa nyeri di sekitar mata, migrain, dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, yang bisa menjadi penghalang bagi aktivitas harian.
3. Efek Cahaya Biru pada Siklus Tidur: Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences, para ahli menemukan bahwa paparan cahaya biru dari layar perangkat digital dapat menunda tidur dan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mereka yang sering terpapar cahaya biru sebelum tidur mengalami penurunan kualitas tidur dan merasa lelah pada pagi hari.
Tips Membaca yang Sehat
Agar tetap nyaman membaca tanpa risiko kesehatan, berikut beberapa rekomendasi dari para ahli:
1. Pastikan Pencahayaan Cukup: Gunakan lampu baca yang memberikan pencahayaan langsung pada halaman atau layar. Pilih lampu dengan cahaya hangat dan hindari pencahayaan yang terlalu terang atau menyilaukan.
2. Pertahankan Postur Tubuh yang Baik: Bacalah dalam posisi duduk yang nyaman dan usahakan agar punggung tetap tegak. Jika ingin membaca sambil berbaring, pastikan bantal menopang leher dengan baik dan hindari posisi yang terlalu miring.
3. Hindari Cahaya Biru Sebelum Tidur: Jika membaca menggunakan perangkat digital, aktifkan mode malam atau filter cahaya biru pada layar. Sebaiknya, berhenti menggunakan perangkat digital minimal satu jam sebelum tidur untuk menjaga kualitas tidur tetap optimal.
4. Istirahatkan Mata Secara Teratur: Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan dari buku atau layar selama 20 detik, dan fokuskan pada objek yang berada sekitar 20 kaki (6 meter) untuk mengurangi ketegangan mata.
Kebiasaan membaca sambil tiduran dengan lampu padam memang tampak nyaman, namun memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Ketegangan mata, postur tubuh yang buruk, dan gangguan tidur adalah beberapa risiko yang telah didukung oleh penelitian medis. Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, disarankan untuk membaca dengan pencahayaan cukup, mempertahankan postur yang baik, dan menghindari paparan cahaya biru sebelum tidur. Dengan cara ini, kegiatan membaca tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan mata dan tubuh.
Baca Juga :