Cerita Ramadhan : Kisah Ujian Allah SWT terhadap Keimanan Nabi Ibrahim AS
Saat bayi Nabi Ibrahim AS diselamatkan Allah SWT karena dianggap sebagai ancaman.
Nabi Ibrahim memiliki hati yang bersih (hanif). namun menjelang dewasa hatinya berontak melihat Raja Namrud dan rakyat Babilonia menyembah berhala. Nabi Ibrahim sangat menolak kesesatan rakyat Babilonia.
“Haruskah aku turut menyembah berhala bersama mereka? Ah, tidak! Bagaimana mungkin berhala adalah Tuhan? Tapi, di manakah Tuhan sebenarnya itu berada?” tanya hati kecilnya.
Cukup lama Ibrahim merasa risau. Apalagi, sepanjang hari di rumahnya, Ibrahim melihat ayahandanya sibuk membuat berhala. Berhala itu nanti akan ditaruh di kuil-kuil dan disembah banyak orang.
Kebimbangan dan penolakan Ibrahim terhadap penyembahan berhala itu semakin kuat dalam hatinya. Tapi, ia tak tahu apa yang harus ia perbuat. Akhirnya, Ibrahim memutuskan untuk pergi. Ia akan mencari Tuhan yang sebenarnya. Ia pun meninggalkan rumah dan berjalan seorang diri menembus hutan, padang pasir, dan Iembah.
Malam datang dan bintang bersinar terang di langit.
“Oh, pastilah itu Tuhan! Cahayanya begitu indah dan luar biasa,” gumam Ibrahim.
Nabi Ibrahim merasa amat kagum ketika memandang langit malam yang penuh gemerlap bintang. Ia merasa yakin bahwa bintang itu adalah Tuhan. Namun, pada malam-malam berikutnya, ketika bulan muncul dan bintang menghilang, Ibrahim berubah pendirian.
“Bulan ini pastilah Tuhan yang sesungguhnya! Yang ini Iebih besar dan Iebih terang cahayanya,” katanya dalam hati.
Malam berlalu dan berganti fajar. Bulan pun menghilang, digantikan semburat terang matahari di ufuk timur. Ibrahim kembali merasa gundah.
“Bagaimana Tuhan bisa menghilang dan dikalahkan dengan matahari yang Iebih besar dan terang ini? Hmm, pasti mataharilah Tuhan yang sesungguhnya!” seru Ibrahim.
Lagi-lagi, Ibrahim menjadi ragu akan keyakinannya saat malam datang dan matahari menghilang.
“Ah, mengapa ia menghilang dan dikalahkan oleh malam?” gumam Ibrahim.
Ibrahim merenung, memikirkan semua dugaannya tentang Tuhan selama ini yang ternyata salah. Ibrahim terus mencari, hingga akhirnya Allah SWT memperlihatkan keagunganNya.
Allah memberinya petunjuk. Akhirnya, Ibrahim merasa amat yakin bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT. Hanya kepada-Nya manusia beribadah, menyembah, dan menggantungkan semua urusannya.
Allah SWT berfirman, “Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan
(Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.” (Q.S. AlAn’aam [6]: 75).
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Ujian Allah SWT terhadap Keimanan Nabi Ibrahim AS, Cerita 25 Nabi dan Rasul.
Baca Juga :