Dapat Daging Qurban? berikut Cara dan Tips Menyimpannya
Sebental lagi umat Muslim di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan ternak untuk dikurbankan. Hewan yang telah dikurbankan kemudian akan disembelih dan daging akan dibagi bagikan kepada masyarakat sekitar masjid.
Namun kebanyakan para penerima daging tidak akan langsung mengolahnya, mereka akan mencuci dan menyimpan daging tersebut ke dalam lemari pendingin atau kulkas. Tapi yang sering menjadi pertanyaan, bagaimana cara membuat daging kurban tersebut tahan lama bahkan sampai berbulan bulan.
Berikut tips dan cara menyimpan daging kurban:
1. Jangan cuci daging
Mencuci daging sapi maupun kambing saat akan disimpan akan membuat daging rusak karena proses oksidasi. Meski demikian, kamu bisa membersihkan daging terlebih dahulu dari kotoran yang menempel di daging.
Caranya, gunakan lap kering atau tisu dapur dan tekan ke seluruh bagian daging. Setelahnya daging yang sudah bersih dapat dikemas dalam plastik wrap hingga benar-benar tertutup. Lalu daging dalam kemasan itu bisa disimpan dalam kulkas atau freezer.
2. Potong kecil daging
Ada baiknya daging sapi ataupun kambing dipotong kecil-kecil dulu sebelum disimpan. Dengan memotong daging menjadi lebih kecil, maka dapat memudahkan kalian mencairkannya saat dikeluarkan dari freezer.
3. Bumbui terlebih dahulu
Cara menyimpan daging kurban agar awet adalah dengan merendamnya dengan bumbu terlebih dulu. Hal ini karena merendam daging bisa membuatnya menjadi lebih empuk dan beraroma.
Bumbu-bumbu itu diharapkan dapat menyerap dan membuat rasa daging menjadi lebih baik. Walau banyak variasi resep bumbu marinate yang ditemuka, resep dasarnya bias terdiri dari garam, minyak, perasa dan asam.
4. Bagi gilingan/ potongan daging
Bagi atau potong daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak.
5. Pisahkan dengan jeroan
Langkah ini selain mempermudah saat akan dikonsumsi dikemudian hari. Memisahkan daging dengan jeroan bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang, sehingga bakteri yang banyak terdapat di jeroan tidak mencemari daging lainnya. Selain itu, daging kurban tetap aman dikonsumsi di kemudian hari.
6. Kemas dalam plastik / wadah tertutup
Daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum.
7. Simpan dalam freezer
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak. Apabila cara pembekuan dan penyimpanannya benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil.
Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang.
Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
- 2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
- 4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
- 8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
- 12 bulan pada temperatur -30 derajat Celsius
8. Jangan dicairkan atau disimpan di suhu ruangan
Daging mentah seperti sapi, kambing dan ayam lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan. Terlebih jika daging hanya diletakkan di sembarang tempat.
Selain jangan disimpan di suhu ruangan, hindari juga mencairkan daging kurban mentah di suhu ruangan setelah diambil dari freezer. Hal ini disebabkan karena daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri.
Adapun solusinya bisa memindahkan daging kurban ke chiller terlebih dahulu. Cara ini untuk membuat daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya.
Baca Juga :