Hutang? Manfaatkan Untuk Investasi!
JATENGLIVE.com - Bagi sebagian orang menganggap bahwa utang adalah momok. Utang sering dianggap negatif dan memicu kecemasan. Padahal tak seluruhnya argumen tersebut benar. Utang tak selalu negatif, justru bisa dimanfaatkan untuk peluang bisnis ataupun investasi. Misalnya utang negara yang diterbitkan pemerintah lewat surat utang.
“Surat utang negara justru semestinya menjadi sarana investasi bagi investor lokal, bukan untuk ditakuti," kata Kepala Makro ekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Budi Hikmat dalam keterangan pers, Jakarta Senin (18/2/2019). "Hal ini kliru, jika memposisikan kondisi kesehatan utang individu dengan utang negara,” sambungnya Ia menuturkan, risiko gagal bayar negara adalah sebesar nol. Hingga saat ini kata dia, sejak penerbitan surat utang, belum pernah ada kejadian pembayaran kupon atau bagi hasil terlambat ataupun gagal. Begitu pun pokok utang negara langsung dibayar ketika jatuh tempo. Hal ini membuat obligasi negara sebagai investasi yang memiliki hasil tinggi dengan risiko rendah. Selain itu, dia menuturkan kondisi utang Indonesia masih dalam taraf wajar dan sehat dibandingkan dengan sejumlah negara berkembang lainnya. Dari data Bloomberg, utang Indonesia berkisar 293,08 miliar dollar AS, dengan level utang terjaga stabil pada level 28,9 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Ke depan, Budi berharap semakin banyak investor domestik, terutama generasi milenial, memanfaatkan surat utang negara sebagai sarana investasi bisnis. Hal ini penting agar pasar obligasi Indonesia tak selalu bergantung pada arus modal asing. Sebab saat ini kepemilikan surat utang Indonesia masih lebih besar didominasi investor asing dibandingkan investor lokal. Total kepemilikan asing di SUN mencapai posisi tertinggi, yakni Rp 923 triliun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Takuti Utang, Manfaatkan untuk investasi" https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/18/133900826/jangan-takuti-utang-manfaatkan-untuk-investasi-.
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Erlangga Djumena
Baca Juga :