Kacamata Ion yang Kontroversial Sembuhkan Penyakit Mata
Masyarakat Indonesia kerap tergiur pengobatan instan karena alasan biaya, khawatir rasa sakit jika penyakit matanya serius dan harus operasi, sehingga tertarik jalan pintas yang ditawarkan kacamata ion.
Kacamata Ion marak diperjual belikan sejak Februari 2018 secara online dan kini menjadi fenomenal sekaligus kontroversial. Kacamata ion awalnya dipasarkan secara multi-level marketing yang merambah lewat marketplace online dengan kisaran harga mulai Rp400 ribuan.
Jika kita mencari "Kacamata ion" di search engine, maka akan bermuculan klaim fenomenal yang menyembuhkan berbagai penyakit mata. Di antaranya kelainan refraksi (mata minus atau plus), silinder, mata kering, buta warna, diabetik, retinopati, glaukoma, hingga katarak.
Klaim bahwa kacamata ion nano mampu mengatasi berbagai macam gangguan dan penyakit mata jangan “ditelan” mentah-mentah. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan klaim tersebut. Penanganan gangguan dan penyakit mata juga harus disesuaikan dengan kondisi dan penyebabnya.
Pada penderita miopi atau rabun jauh misalnya, penggunaan kacamata ion nano belum terbukti efektif dapat mengatasi atau mengurangi minus mata. Untuk membantu penglihatannya, penderita miopi dianjurkan memakai kacamata atau softlens berlensa korektif. Jika penderita miopi tidak ingin menggunakan kacamata atau lensa kontak, operasi lasik bisa menjadi alternatif.
Contoh lainnya adalah pada kasus katarak. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan kacamata ion nano mampu mengatasi penyakit ini. Penyakit mata yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata ini hanya dapat diatasi operasi katarak untuk mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tiruan. Tujuannya agar penderita katarak dapat kembali melihat secara normal.
Begitu pula dengan kasus glaukoma. Tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa penggunaan kacamata ion nano mampu mengurangi tekanan pada bola mata atau memperbaiki kerusakan saraf optik akibat glaukoma. Penanganan untuk glaukoma biasanya dengan obat tetes mata yang mengandung zat kolinergik, prostaglandin, dan penghambat beta, atau dengan terapi laser dan operasi trabekulektomi.
Itulah fakta di balik kacamata ion nano yang perlu Anda ketahui. Jadi, jangan mudah percaya dengan iming-iming bahwa kacamata ini mampu mengatasi berbagai gangguan dan penyakit mata. Jika Anda memiliki gangguan penglihatan atau penyakit mata, lebih baik periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga :