Memahami Henti Jantung Penyebab Didi Kempot Meninggal Dunia
Dokter yang menangadi Didi Kempot menyatakan kondisi terakhir penyanyi campursari sebelum beliau meninggal. Dr. Divan Fernandes, yang menangani beliau mengatakan Didi Kempot masuk ke IGD RS. Kasih Ibu Solo Jawa Tengah pukul 07.25 WIB tidak sadarkan diri, henti napas dan henti jantung.
Namun apa sebenarnya henti jantung itu?
Henti jantung, atau yang dikenal dengan cardiac arrest atau sudden cardiac arrest (SCA) merupakan kondisi yang terjadi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba, dan membuat darah berhenti mengalir ke otak dan organ vital yang lain.
Henti Jantung berbeda degan Serangan Jantung.Serangan jantung terjadi jika aliran darah ke bagian otot jantung tersumbat. Selama serangan jantung, jantung biasanya tidak berhenti berdetak. Namun, Henti Jantung dapat terjadi setelah atau selama pemulihan dari serangan jantung.
Henti jantung mendadak (SCA) terjadi tanpa peringatan dan membutuhkan perawatan darurat. Dokter jarang mendiagnosis SCA dengan tes medis seperti yang terjadi. Sebagai gantinya, SCA sering didiagnosis setelah itu terjadi. Dokter melakukan ini dengan mengesampingkan penyebab lain tidak sadarkan diri seseorang secara tiba-tiba.Henti Jantung disebabkan adanya masalah pada sistem elektrik dalam jantung yang disebabkan oleh ritme jantung yang tidak wajar karena ventrikel pada jantung bergetar secara tidak terkendali. Selain adanya kerusakan, berikut 7 penyebab terjadinya henti jantung dikutip dari halodoc.com:
-
Adanya luka pada jaringan jantung. Jika hal ini terjadi, aritmia dan serangan jantung bisa saja terjadi secara mendadak.
-
Mengidap kardiomiopati, yaitu kondisi saat otot jantung mengalami penebalan atau pelebaran.
-
Mengidap kelainan pembuluh darah. Pada kasus henti jantung secara mendadak, adanya kelainan pada arteri koroner dan aorta bisa jadi penyebab terjadinya kondisi ini. Kelainan pembuluh darah sendiri dapat dipicu oleh aktivitas yang terlalu berat.
-
Mengidap penyakit arteri koroner, yaitu penyakit yang terjadi ketika adanya penyumbatan aliran darah menuju jantung. Hal ini dapat dipicu oleh kolesterol atau kondisi lain yang dapat mengurangi aliran darah ke jantung.
-
Mengidap serangan jantung, yaitu kondisi yang terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat, sehingga jantung tidak cukup mendapat oksigen yang dibawa oleh darah.
-
Mengidap penyakit katup jantung, yaitu kondisi yang terjadi saat katup jantung tidak dapat bekerja dengan normal. Hal ini dapat disebabkan oleh katup jantung yang menyempit atau bocor, sehingga otot jantung menebal dan melebar.
-
Mengidap penyakit jantung bawaan lahir. Kelainan ini lebih dikenal dengan kelainan jantung kongenital, yang merupakan kelainan struktur jantung yang terjadi sejak lahir.
Tanda, Gejala, dan Komplikasi
Biasanya, tanda pertama henti jantung mendadak (SCA) adalah kehilangan kesadaran (pingsan). Pada saat yang sama, tidak ada detak jantung (atau detak jantung) yang bisa dirasakan.
Beberapa orang mungkin memiliki detak jantung yang berdetak kencang atau merasa pusing atau pusing sebelum pingsan. Dalam satu jam sebelum SCA, beberapa orang mengalami nyeri dada, sesak napas, mual (merasa sakit perut), atau muntah.
Adakah Langkah Pencegahan Henti Jantung Mendadak?
Mencegah henti jantung mendadak dapat dilakukan dengan gaya hidup yang baik bagi kesehatan jantung. Berikut langkah yang dapat kamu lakukan:
-
Berhenti merokok.
-
Menjaga berat badan ideal.
-
Rutin berolahraga.
-
Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak.
-
Kelola stres dengan baik.
-
Hindari konsumsi alkohol.
Penyakit yang satu ini dapat terjadi pada siapapun, tetapi orang dengan penyakit jantung lebih rentan untuk mengalami henti jantung secara mendadak.
Baca Juga :