Stop Menggoreng dengan Minyak Bekas, Penyakit Kanker Menghantui
JATENGLIVE.COM – SEMARANG Sayang rasanya jika minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan hanya dipakai satu kali. Sebagian besar orang mungkin menggunakan minyak bekas menggoreng makanan sebelumnya. Hal ini sering dipraktekkan oleh sebagian orang untuk menghemat pengeluaran belanja. Selain itu, beberapa penjual gorengan juga melakukan praktik ini agar dapat mengambil keuntungan. Tak hanya tukang gorengan, restoran-restoran fast food juga melakukan hal yang sama dalam menggoreng makanan yang mereka sajikan. Namun, taukah kamu hal sebut dapat mengakibatkan dampak buruk kesehatan yang cukup fatal.
Batuk dan Tenggorokan Gatal
Minyak yang digoreng terus menerus akan membentuk senyawa baru yaitu akrolein. Senyawa yang bersifat iritan dan toxic ini akan menyebabkan iritasi pada kulit, mata hingga gangguan salauran pernapasan.
Infeksi bakteri
Minyak yang digunakan menggoreng beberapa kali akan menjadi sarang bagi bakteri. Bakteri yang bersarang pada minyak bekas gorengan mengambil sumber makanan dari hasil remah-remah makanan yang digoreng. Adapun bakteri yang tumbuh disana adalah bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan penyakit botulisme. Tanda-tanda anda terserang penyakit ini adalah kelopak mata turun, mulut kering, sulit berbicara, kelemahan wajah pada salah satu atau kedua sisi, pandangan ganda (satu objek terlihat ada dua), sulit menelan, dan otot melemah.
Obesitas
Kandungan kalori pada minyak akan terus bertambah ketika ia mengalami beberapa kali proses penggorengan. Mengkonsumsi kalori berlebihan akan menyebabkan anda mengalami penyakit obesitas atau kelebihan berat badan.
Kanker
Minyak yang digoreng berulang kali hingga merubah warnanya menjadi gelap akan memicu penyakit kanker. Hal tersebut disebabkan oleh angka asam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan penyakit kanker.
Baca Juga :