Mengenal Baby Blues, Sindrom Ibu Pasca Melahirkan
Kehadiran anak di dalam kehidupan ibu bisa memberikan kebahagian kepada keluarga, terlebih jika sang ibu baru saja menjadi ibu baru. Namun selain kebahagiaan, kehadiran buah hati ini dapat memicu ragam emosi pada ibu, mulai dari ketakutan, kegelisahan, hingga bisa memicu depresi.
Kekhawatiran seorang ibu baru kepada sang buah hati ini merupakan sesuatu yang wajar, karena seorang ibu ingin melakukan hal yang terbaik untuk sang anak yang baru saja lahir ke dunia. Di dalam sebuah artikel yang dipublikasi oleh National Institue of Mental Health (NIH) di Amerika Serikat, baby blues merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan perasaan khawatir sang ibu, tidak bahagia, serta kelelahan yang dialami ibu pasca melahirkan.
Apa yang menyebabkan Baby Blues?
Menurut laman americanpregnancy, Baby Blues bisa dikaitkan dengan perubahan hormon sang ibu yang terjadi saat kehamilan dan saat sang anak lahir. Perubahan hormon ini bisa memproduksi perubahan kimia di dalam otak sehingga menimbulkan depresi. Selain itu, adaptasi setelah melahirkan sang anak seperti tidur yang terganggu, rutinitas yang berbeda, serta emosi yang di dapat setelah mengalami kelahiran bisa menyebabkan baby blues.
Kapan ibu baru akan mengalami Baby Blues?
Menurut para ahli, sebanyak 50 – 80 % dari ibu baru yang melahirkan bisa mengalami baby blues yang berupa perubahan mood, bahkan pemikiran negatif. Hal ini mulai dirasakan oleh ibu baru dalam dua minggu pertama setelah melahirkan anak. Oleh karena itu, ibu baru yang mengalami baby blues tidak memerlukan perawatan secara intensif.
Gejala yang dialami oleh seorang ibu pengidap baby blues, antara lain :
1. Menangis karena tidak ada alasan
2. Tidak sabar
3. Mudah marah
4. Kecemasan
5. Insomnia
6. Kesedihan
7. Perubahan Mood
8. Konsentrasi yang kurang
Jika ibu baru mengalami gejala ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani baby blues, yaitu
1. Berbicara dengan seseorang yang dipercaya tentang perasaan sang ibu, misalnya dengan suami dan keluarga.
2. Pertahankan diet, karena memiliki bayi bisa menyebabkan tidak makan dengan benar, dan terlalu banyak karbohidrat bisa menimbulkan perubahan pada mood yang lebih banyak.
3. Meluangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai, hal ini dapat dilakukan dengan cara menyempatkan waktu untuk tidur siang, atau pergi keluar rumah untuk menikmati udara segar dan kehidupan diluar mengurus bayi.
Jika ibu baru mengalami gejala baby blues yang berlangsung lebih dari dua minggu, harus hati – hati, karena bisa saja sang ibu mengalami postpartum depression atau dikenal sebagai depresi pasca melahirkan.
Baca Juga :