Sejarah dan Perbedaan Paris Fashion Week - Paris Fashion Show
Baru baru saja heboh di dunia maya tentang Paris Fashion Week 2022 dan Paris Fashion Show. Hal ini berawal dari beberapa artis dan influencer Indonesia yang terbang ke Paris dan mengklaim produk mereka akan tampil di jang international paling bergengsi Paris Fashion Week 2022.
Warganet Indonesia mengatakan jika mereka menghadiri Paris Fashion Show bukan Paris Fashion Week. Kedua acara tersebut tidak bisa disamakan sama sekali meski diadakan di kota yang sama dan waktu yang hampir bersamaan juga.
Sejarah Paris Fashion Week
Semua diawali oleh desainer Charles Worth (akhir abad 19) dan Paul Poiret (awal abad 20) ingin menampilkan rancangan busananya dalam suatu pameran busana. Di saat bersamaan, desainer Lady Duff-Gordon (mendesign dengan nama Lucile)melakukan hal yang sama di London, Inggris.
Poiret dikenal sebagai designer yang mewah da nmenjuntai. Dilansir dari Vogue, Poiret memutuskan untuk menggabungkan perdagangan dengan sosialisasi, mengundang penikmat mode untuk datang mengenakan busana terbaik mereka. Salah satu tema yang paling menonjol adalah pesta The Thousand and Second Night di 1911 di mana Poiret menampilkan gaun kap lampu dan celana harem.
Tahun 1920-an dan 1930-an, Paris menjadi pusat mode dunia dan mulai memamerkan brand terkenal seperti Coco Chanel dengan kesederhanaannya, karya eksperimental surealis ala Elsa Schiaparelli dan Madeleine Vionnet. Namun hal ini menimbulkan kecemasan yang tinggi akan penjiplakan, sehingga saat itu pertunjukan diadakan lebih bersifat kecil, presentasi terbatas untuk klien dan jauh dari fotografer.
Setelah Perang Dunia II, peragaan busana di Paris menjadi lebih teratur. Pada 1945 Chambre Syndicale de la haute Couture menetapkan bahwa semua rumah mode harus menghadirkan 35 looks untuk siang dan malam secara musiman.
Industri mode dunia berkembang di berbagai negara. namun Paris memiliki senjata rahasia, Christian Dior. Koleksi pertama Dior, 'Corolle', dihadiri media mode dan mereka diizinkan untuk mengambil gambar. Ini pun diikuti Yves Saint Laurent pada 1966 yang menghadirkan lini prêt-à-porter termasuk setelan tuksedonya yang disukai.
Pada 1973, Paris Fashion Week pertama kali diadakn dengan dibentuknya Fédération Française de la Couture dan dibuka oleh Battle of Versailles Fashion Show di mana lima desainer Paris diadu dengan lima desainer Amerika. Memang ada ketegangan tetapi gelaran ini bertujuan untuk penggalangan dana untuk restorasi Istana Versailles.
Ajang ini digelar untuk melihat variasi busana bersejarah antara Paris dan mode New York yang dihidupkan di atas panggung. Pertunjukan ini dimeriahkan oleh lima desainer besar Perancis yang diadu dengan lima orang AS yang tidak dikenal.
Tim Paris mengusung Yves Saint Laurent, Emanuel Ungaro, Christian Dior, Pierre Cardin dan Hubert de Givenchy, sementara tim Amerika diwakili Anne Klein, Halston, Oscar de la Renta, Bill Blass dan Stephen Burrows.
Pada 1984, Paris Fashion Week mulai berkembang. Gelaran menjadi lebih menantang dengan desainer Thierry Mugler di stadion Le Zenith dan Jean Paul Gaultier yang memulai debutnya dari Madonna yang memakai desainnya untuk tur dunia. Sejak saat itu, pertunjukan mode di Paris makin berani dan spektakuler. Thierry Mugler menjajah stadion Le Zenith untuk 6 ribu penonton, bra berbentuk kerucut karya Jean Paul Gaultier, dan kebangkitan Chanel di tangan Karl Lagerfeld pada 1980-an.
Pada 1990-an, muncul beberapa desainer Inggris ke Paris seperti John Galliano di Dior pada 1996, dan Alexander McQueen di Givenchy pada 1996 sampai 2001. Pada Juli 2019, Stella McCartney bergabung dengan grup mewah Perancis LVMH untuk meningkatkan mode kelas atas yang berkelanjutan.
Perbedaan Paris Fashion Week Dan Paris Fashion Show
Meskipun keduanya diselenggarakan di Paris, tapi acara tersebut dilaksanakan oleh penyelenggara yang berbeda. Paris Fashion Week yang merupakan even fashion bergengsi dunia diselenggarakan oleh Federation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).
Paris Fashion Week diselenggarakan dua kali dalam setahun yaitu untuk presentasi koleksi musim semi dan musim panas serta koleksi musim gugur (fall) dan musim dingin (winter). Penentuan tanggal ditentukan oleh Fedesari Mode Perancis. Kali ini diadakan pada 28 Februari-8 Maret 2022.
Sedangkan Paris Fashion Show diselenggaarakan oleh Gekrafs atau Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Paris Fashion Show baru diadakan kali ini dengan mengambil waktu yang beriringan dengan Paris Fashion Week.
Ketua Bakominfo Gekrafs, Ifan Seventeen, menjelaskan desainer yang bukan bagian dari organisasi itu tidak bisa asal mengklaim tampil di ajang Paris Fashion Week. Nama acara yang diadakan Gekrafs adalah GEKRAFS Paris Fashion Show during (at) Paris Fashion Week 2022.
Baca Juga :