Viral Karangan Bunga di Penikahan : Selamat Menikmati Uang Haram
Biasanya karangan bunga dikirimkan berupa ucapan selamat menempuh hidup baru, tapi di Sragen muncul karangan bunga yang berisi ucapan tak biasa.
Bagaimana tidak, karangan bunga itu bertuliskan 'Selamat Menikah Kakaknya Mia Wida, Selamat Menikmati Uang Haram 1M Hasil Nilep Arisan, Kapan Nih Dibayar Shay. Member Arisan By Wida'.
Alhasil foto karangan bunga yang diletakkan di sebuah pernikahan di Sragen, viral di media sosial.
Foto itu diupload oleh Irene Junitasari (21) di akun Instagram-nya. hal itu dilakukan dikarenakan ia jengkel karena merasa tertipu dengan arisan bodong yang dikelola oleh kerabat dari mempelai yang menikah itu. Irene menceritakan bergabung dengan arisan itu pada tahun lalu.
"Awalnya saya ikut arisan itu karena saudara saya," katanya, Selasa (5/1/2021).
Ia dan saudaranya, sama-sama tertipu dalam arisan bodong itu. Di arisan ini dia telah mengeluarkan uang sekitar Rp 17 juta dan total uang yang terkumpul di arisan tersebut mencapai Rp 1 miliar. Kecurigaan dimulai saat grup WhatsApp yang berisikan anggota arisan mendadak dikunci.
"Setelah grupnya dikunci, semua member yang ada di dalamnya dikeluarkan satu per satu," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2020. Berawal dari situ, semua anggota arisan mulai khawatir dengan uang yang telah mereka keluarkan dan mulai mencari kejelasan terkait dengan uang yang dibawa si pengelola arisan.
"Kami sudah berkali-kali mendatangi rumahnya dan meminta kejelasan kemana uang kami,"
"Tapi pas di rumahnya jawabannya enggak memuaskan dan terkesan menutupi. Bahkan kami sempat diusir," jelasnya.
Lantaran tak kunjung mendapat kejelasan, mereka melapor ke Polres Sragen pada November 2020.
"Sampai saat ini laporan kami masih terus berjalan," kata dia.
Irene menyebut, keluhan mereka sempat diunggah di sosial media pada Desember kemarin dan berujung viral.
"Setelah viral dan kami lapor polisi, baru si pengelola arisan ini menunjukkan etiket baik," imbuhnya.
Namun bentuk pertanggungjawabnya dinilai tidak memuaskan.
"Masak mau mengganti uangnya dengan mencicil Rp 20.000. Itu juga tidak ke semua anggota arisan dia bilang begitu," ujarnya.
Merasa jengkel dengan arisan yang tak ada solusinya, member arisan kemudian punya inisiatif mengirim karangan bunga tersebut. Karangan bunga itu dikirim di acara pernikahan adik si penggagas arisan.
"Pernikahan itu tanggal 23 Desember 2020. Para member urunan untuk mengirim karangan bunga tersebut," kata Irene.
Sebelumnya, lantaran teman SMK, ratusan orang tertarik untuk menjajal investasi bodong yang ditawarkan, DM (21), perempuan asal Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Tawaran tersebut disampaikan pelaku dalam grup Whatsapp yang sedianya grup arisan online.
Shinta bahkan tak berpikir panjang dan langsung menjajal tawaran pelaku. Pelaku menawarkan uang yang diinvestasikan akan kembali
"Tidak sempat cari informasi. Langsung tergiur dan modalnya percaya karena teman dari SMK," ujar Shinta.
"Karena kenal, saya coba ikut Rp 1 juta dulu. Itu buat mencoba dan udah kembali dalam waktu singkat," tambahnya.
Kecepatan pencairan uang tersebut membuat Shinta semakin percaya untuk menginvestasikan uangnya lebih banyak. Apalagi, teman-teman SMK yang dikenalnya juga banyak yang ikut investasi tawaran DM.
"Uang katanya diputar ke sejumlah usaha elektronik dan koperasi simpan pinjam," kata Shinta.
"Dia juga mengatakan tidak ikut kerjasama apapun," tambahnya.
Namun apadaya, keterangan tersebut berputar 180 derajat. DM sempat berusaha menghilang dengan dalih acara keluarga. Selain itu, ia juga memberitahu pencairan tidak sesuai target. Dalih tersebut disampaikannya di grup WA sekira 26 November 2020. Namun gelagat tak baik tersebut diketahui salah seorang anggota grup. Anggota tersebut sempat memperingatkan DM.
"Kemudian ada satu anggota yang tahu. Langsung chat di grup, DM jangan macam-macam," ucapnya.
Saat hari pencarian, uang yang diinvestasikan tak kembali. DM sudah coba dihubungi beberapa anggota namun tak ada jawaban. Padahal para anggota sudah menginvestasikan sejumlah nominal uang ke DM. Mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 65 juta.
"Sudah kami personal chat via WA tak tidak dibalas," kata Shinta.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com
Baca Juga :