Karena Menggunakan SKD Palsu 96 Calon Siswa di Jateng Dicoret Dari Pendaftaran
JATENGLIVE.COM, SEMARANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019, menjadi Keseriusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dari pendaftaran di sejumlah sekolah karena kedapatan menggunakan Surat Keterangan Domisili (SKD) dan Kartu Keluarga (KK) asli tapi palsu, Sebanyak 96 calon siswa di sejumlah SMA negeri di Jawa Tengah terpaksa dicoret.
Asli karena SKD dan KK tersebut resmi dikeluarkan oleh pejabat pemerintahan terkait.
Palsu, karena masa domisili dalam SKD tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, karena orang tua memalsukan masa domisili hanya untuk bisa masuk dalam zonasi sekolah yang diinginkan.
"Ketentuanya sudah jelas, kalau mau pindah dan menggunakan SKD, minimal sudah bertempat tinggal di lokasi itu selama enam bulan. Namun ternyata masih ada yang berbuat curang," kata Ganjar, Rabu (3/7).
Ganjar menerangkan, hingga hari kedua pendaftaran PPDB online untuk SMA kemarin (2/7), sudah ada 1.117 pendaftar yang menggunakan SKD.
Setelah diverifikasi, dari jumlah itu hanya 1.021 SKD valid, sementara sisanya sekitar 96 SKD tidak valid.
"Terhadap mereka langsung kita coret. Ya itu, calon siswa yang mendaftar menggunakan SKD yang tidak valid, langsung kita coret," tegasnya.
Ganjar menerangkan, pencoretan calon siswa yang menggunakan SKD aspal terjadi di sejumlah sekolah.
Diantaranya di SMAN 1 Kendal, SMAN 1 Purworejo, SMAN 1 Purwokerto, SMAN 1 Pekalongan, dan SMAN di Pati.
"Itu beberapa contoh yang kami coret karena menggunakan SKD tidak valid. Itu yang agak banyak," paparnya.
Meskipun dicoret, Ganjar menegaskan calon siswa tersebut bukan berarti tidak mendapatkan sekolahan.
Ganjar meminta kepada calon siswa dan orang tua untuk kembali ke jalan yang benar dengan cara mendaftar lagi tanpa menggunakan SKD atau KK baru.
"Kecuali kalau memang ada orangtua yang menyatakan selama ini memang tinggal di dekat sekolah, namun lupa mengurus surat-surat, silahkan saja. Namun akan tetap kami verifikasi," ucapnya.
Seluruh administrasi dari 96 calon siswa yang kedapatan menggunakan SKD tidak valid tersebut langsung dikembalikan.
Ganjar meminta calon siswa dan orangtua yang dicoret untuk mendaftar dari awal ke zonasinya masing-masing atau menggunakan jalur prestasi.
"Tapi jangan berbohong. Jangan bikin susah anak anda, kasihan. (Pencoretan) ini sekaligus juga warning saya kepada orangtua, bahwa saya serius, ini saya coret beneran. Kasihan anak anda, maka disini saya tidak ekspos nama-namanya. Tolong kembali ke jalan yang benar, kembali ke zona masing-masing atau menggunakan jalur prestasi," tegasnya.
Terkait temuan SKD aspal itu, Ganjar langsung menggelar rapat dadakan.
Dirinya juga langsung memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah SMAN di Jawa tengah untuk melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap SKD dan KK yang baru.
"Saya perintahkan malam ini juga dicek semua SKD dan KK baru, karena itu sebagai satu indikasi, kemungkinan ada ketidakbenaran. Ini kan masih hari kedua pendaftaran, maka masih ada waktu. Mulai malam ini sampai pendaftaran ditutup, semua harus melakukan verifikasi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri mengatakan, pihaknya akan ketat dalam pengecekan SKD yang dibawa orangtua dan juga KK baru.
Pengecekan dilakukan apakah SKD dan KK baru tersebut benar-benar valid.
Artikel asli, https://jateng.tribunnews.com/2019/07/03/96-calon-siswa-di-jateng-dicoret-dari-pendaftaran-karena-menggunakan-skd-palsu
Baca Juga :