Bahagaimana stress bisa memicu eksim?
Eksim atau Dermatitis Atopik adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit kering, gatal dan meradang. Hal ini umum terjadi pada anak kecil tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Dermatitis atopik berlangsung lama (kronis) dan terkadang cenderung kambuh. Ini bisa menjengkelkan tetapi tidak menular.
Penyebab Eksim
Pada beberapa orang, dermatitis atopik berhubungan dengan variasi gen yang memengaruhi kemampuan kulit dalam memberikan perlindungan. Dengan lemahnya fungsi penghalang, kulit kurang mampu mempertahankan kelembapan dan melindungi terhadap bakteri, iritan, alergen, dan faktor lingkungan – seperti asap tembakau.
Pada orang lain, dermatitis atopik disebabkan oleh terlalu banyaknya bakteri Staphylococcus aureus pada kulit. Hal ini akan menggantikan bakteri baik dan mengganggu fungsi pelindung kulit. Fungsi pelindung kulit yang lemah juga dapat memicu respons sistem kekebalan yang menyebabkan kulit meradang dan gejala lainnya.
Namun selain gejala diatas, stres dapat memicu eksim karena peningkatan kadar kortisol, yang menyebabkan peradangan sehingga menimbulkan gejala eksim. Ruam eksim mungkin disebabkan oleh kecemasan atau depresi.
Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah beberapa alasan kenapa stres sebabkan eksim.
- memicu respon fight or flight
Stres memicu munculnya respon fight-or-flight yang muncul ketika sedang menghadapi situasi yang berbahaya. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang akan mengganggu keseimbangan sistem imun tubuh dan memicu inflamasi. Selain itu, produksi hormon kortisol di dalam tubuh sehingga kulit menjadi lebih berminyak dibandingkan ketika tidak sedang stres. Kondisi ini kemudian memicu munculnya eksim dan membuat gejalanya lebih sulit untuk dikurangi dalam jangka waktu yang lama.
- sitokinesis
Sitokin adalah salah satu jenis protein yang mengatur aktivitas dan perkembangan sel darah, serta memengaruhi imun dan respon inflamasi di dalam tubuh. Stres dan eksim akan menyebabkan sitokinesis yang akan memengaruhi respon inflamasi dan depresi di dalam tubuh.
- mempengaruhi imun
Stres dapat membawa perubahan pada sistem imun tubuh sehingga memicu terjadinya eksim. Perubahan yang terjadi melibatkan sistem neuroendokrin yang bertugas untuk mengatur komunikasi antar sel.
- memicu gejala alergi
Stres dapat memicu inflamasi pada sistem saraf sehingga memicu terjadinya gejala alergi. Inflamasi yang dialami juga dapat memicu munculnya eksim. Meskipun kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, gejala eksim dapat kambuh kembali atau menjadi semakin parah ketika Anda merasa stres.
Untuk mengurangi gejala eksim yang disebabkan karena stress, lakukan beberapa hal seperti dibawah ini :
• tidur yang cukup di malam hari
• minum obat pengurang gatal atau antihistamin
• coba mencari seseorang yang bisa dipercaya untuk diajak bercerita
• rileks dengan meditasi atau yoga
• olahraga
• coba kunjungi psikolog jika stress tidak berkurang
• lakukan hobbymu
• cari bantuan medis untuk pengobatan eksim lebih lanjut
Baca Juga :