Sering Menggertakkan Gigi Saat Tidur? Ini Penyebabnya!
Pernahkah Anda mendengar gigi orang lain atau bahkan gigi diri Anda sendiri berbunyi saat tidur? Secara medis, kondisi ini disebut sebagai sleep bruxism. Bruxism adalah suatu kondisi ketika seseorang menggemeretakkan gigi secara tidak sadar. Jika kondisi ini terjadi saat tidur, Anda bisa dikatakan mengalami sleep bruxism. Yuk, ketahui hal-hal apa saja yang menyebabkan gigi berbunyi saat tidur melalui informasi berikut ini!
Penyebab Menggertakkan Gigi Saat Tidur
1. Stres
Saat merasa stres, seseorang cenderung akan menggemeretakkan maupun mengatupkan gigi secara tidak disengaja. Kebiasaan ini terkadang juga terbawa hingga waktu tidur tiba. Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan gigi berbunyi saat tidur. Sleep bruxism juga biasanya dikaitkan dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi pada seseorang.
2. Gangguan tidur
Orang-orang yang menggemeretakkan gigi saat tidur umumnya juga mengalami gangguan tidur lainnya, seperti mengorok dan sleep apnea.
3. Efek samping obat-obatan
Bruxism dapat terjadi sebagai efek samping obat antidepresan, Gejala bruxism kemungkinan besar berkembang dalam dua sampai tinggi minggu setelah pemberian dosis awal atau lanjutan obat.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Gigi Berbunyi Saat Tidur
Seseorang berisiko lebih tinggi untuk mengalami bruxism bila memiliki anggota keluarga yang menggertakkan gigi. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh usia, tipe kepribadian agresif, merokok, konsumsi alkohol dan kafein, dan efek samping zat-zat tertentu.
Tanda dan Gejala Sleep Bruxism
Gangguan gigi berbunyi saat tidur biasanya jarang disadari. Namun, kebiasaan menggertakkan atau mengatupkan gigi yang cukup keras mungkin mengganggu teman tidur Anda.
Berikut ini merupakan gejala umum bruxism yang mungkin Anda alami :
- Gigi lebih pipih, patah, tercuil, atau bahkan goyang.
- Lapisan enamel gigi terasa licin atau rata hingga lapisan dalam gigi terlihat.
- Peningkatan rasa nyeri dan sensitivitas pada gigi.
- Otot rahang yang lelah atau kencang dan bahkan terkunci sehingga tidak bisa membuka atau menutup sepenuhnya.
- Timbul rasa sakit pada leher, dagu, atau wajah.
- Sensasi sakit telinga, padahal nyatanya tidak ada gangguan pada telinga.
- Sakit kepala ringan atau tumpul, terutama pada bagian sekitar pelipis.
- Merasa gusi terluka atau ada lekukan pada lidah.
Dampak dari sleep bruxism biasanya lebih parah daripada yang terjadi saat Anda terjaga (awake bruxism). Ini karena saat tidur, Anda bisa menggemeretakkan gigi dengan sangat kuat hingga dapat merusak gigi. Namun menggertakkan gigi saat tidur umumnya tidak terlalu parah dan tidak perlu pengobatan khusus. Kasus bruxism pun biasa akan hilang sendirinya seiring pertambahan usia.
Namun dalam kasus yang parah, kebiasaan membunyikan gigi saat tidur ini bisa menyebabkan masalah lain, seperti sakit kepala dan kelainan sendi temporomandibular (TMJ). Karena sleep bruxism bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikis. Namun apabila kebiasaan gigi berbunyi ketika tidur sudah menyebabkan gigi sensitif atau rusak, dokter gigi dapat membantu Anda memperbaiki kerusakan tersebut, sebaiknya segera berkunjung ke dokter agar mendapatkan berbagai jenis pendekatan pengobatan untuk mengatasi gigi gemertak.
Baca Juga :